dekat gang kumuh belok kiri sedikit,rumah singgah tanpa pintu dan jendela.
november 24th,2006
dari rindukelana untuk bunda
bunda,
aku rindu
sebuah pelukan hangat darimu
biar kurasa aroma tubuhmu
saat kau berkeringat mengais nasisisa diatas jalanan.
bunda,
ingin aku bermain tebak-tebakan
biar kubuat kau tersenyum
lupakan segala dahaga dan derita
walau perut berlum diisi sejak minggu lalu
dan tetesan air langka di kemarau seperti ini.
bunda,
ijinkan aku mencium tanganmu setiap paginya
tanda hormat dan ucapan syukur tak ternilai
meski pagi siang malam kudengar cacian tentang dirimu
aku tak pernah mengerti saat mereka sebut pelacur,gila,dan gembel.
bunda,
aku ingin bernyanyi,
bersiul paling tidak..
walau kita tak pernah miliki bahasa untuk memaknai kata,
hanya ingin menyejukkan hatimu karena selalu ada aku disisimu.
bunda,
jangan pernah takut.
aku selalu melindungimu
dari raksasa yang kerap merajammu
dan mencuri nasibasi kita
meski tanganku hanya selebar kelingkingmu..
bunda,
aku rindu sebuah bahasa cinta
yang memanggilku ‘nak’
tak perlu berucap
karena batin kita menyatu..
aku cintamu,bunda…
bunda..
bund..
psst…
“hangus sudah”
…
salam hati teriris,
rindukelana
(aku menamai diriku begitu,bunda
biar kerabat dan tetanggga tak bingung memanggilku..)
(untuk bundaku sayang bundaku malang,sumanti)
notes:
bunda,apa kau benci padaku?
Wednesday, October 7, 2009
surat untuk Tuhan
kawanku,
bila sedang kau berdoa,
kalau sempat aku titip surat untuk Tuhan,
tolong tanyakan,
“berapa jauh kah surga?,
karcisnya beli dimana dan
harganya berapa..”
berapa jauh kah surga,
aku lihat orang kaya di seberang kampung
beli di mesjid, harganya dua puluh juta lebih sedikit..
Kawanku,
bila sedang kau berdoa,
kalau sempat titipkan suratku untuk Tuhan,
ujang temanku bilang ada berita baik!
tolong tanyakan,
“apa benar surga ada di telapak kaki ibu?”
katanya,
tak usah bayar pun tak apa,
kalau benar,beruntungnya ujang..
kawanku,
bila sedang kau berdoa,
kalau sempat bacakan suratku untuk Tuhan,
tolong sampaikan sedih dan bingung ku..
“tak tahu ibuku dimana,kawan..”
“apa bisa tetap ke surga?”
salam,
Amien Solehan
bila sedang kau berdoa,
kalau sempat aku titip surat untuk Tuhan,
tolong tanyakan,
“berapa jauh kah surga?,
karcisnya beli dimana dan
harganya berapa..”
berapa jauh kah surga,
aku lihat orang kaya di seberang kampung
beli di mesjid, harganya dua puluh juta lebih sedikit..
Kawanku,
bila sedang kau berdoa,
kalau sempat titipkan suratku untuk Tuhan,
ujang temanku bilang ada berita baik!
tolong tanyakan,
“apa benar surga ada di telapak kaki ibu?”
katanya,
tak usah bayar pun tak apa,
kalau benar,beruntungnya ujang..
kawanku,
bila sedang kau berdoa,
kalau sempat bacakan suratku untuk Tuhan,
tolong sampaikan sedih dan bingung ku..
“tak tahu ibuku dimana,kawan..”
“apa bisa tetap ke surga?”
salam,
Amien Solehan
kemudian
Aku ini si kura-kura kecil
bertangan dan kaki mungil
diseok sedikit,
aku jatuh terapung di atas air
dan sulit membalikkan kembali tubuhku
kemudian dibawa angin ke arah timur laut
kemudian tersesat jauh…
jauh sekali….
kemudian perlahan-lahan lepas dari pandanganmu
kemudian hilang dari ingatanmu
bahwa aku si kura-kura kecil
yang kemudian terbalik,
kemudian hilang,
kemudian lenyap..
kemudian…
kemudian..
kemudian..
hingga kemudian tak ada lagi kemudian..….
bertangan dan kaki mungil
diseok sedikit,
aku jatuh terapung di atas air
dan sulit membalikkan kembali tubuhku
kemudian dibawa angin ke arah timur laut
kemudian tersesat jauh…
jauh sekali….
kemudian perlahan-lahan lepas dari pandanganmu
kemudian hilang dari ingatanmu
bahwa aku si kura-kura kecil
yang kemudian terbalik,
kemudian hilang,
kemudian lenyap..
kemudian…
kemudian..
kemudian..
hingga kemudian tak ada lagi kemudian..….
Undangan buat orang penting
Undangan buat orang penting
Mari bapak-bapak sekalian
kita duduk bersama-sama di satu alas
minum-minum teh bersama.
Orang Belanda bilang “silahturami’
sambil berbincang soal ini anu itu.
kita pakai seragam kulit yang sama,
Biar yang jendral dan yang bukan
tidak terlihat berbeda.
nanti saya pesankan pisang goreng
untuk disantap rame-rame.
Kata Hj. Nganu, pisang goreng cap ‘jandangankang‘
paling enak untuk dinikmati.
Baru dilanjutkan lagi cakap-cakapnya,
soal undang-undang, negara, agama,
dan neraka juga jangan sampai kelewatan.
Biar hati lega dan tak ada dendam kesumat.
Bapak-bapak sekalian,tapi mohon maaf,
yang datang hanya undangan!
(yang culas, licik, munafik, keji, dan berhati kotor saja!)
supaya acara minum teh bersama ini tidak sia-sia..
yang jujur dan berhati bersih tak apa nonton tv di rumah.
jangan datang,
takut-takut yang imannya tidak kuat,
dari ulama malah jadi penjahat!
salam damai,
warga biasa.
Masih juga pernakan ondel-ondel dan kuda lumping
Mari bapak-bapak sekalian
kita duduk bersama-sama di satu alas
minum-minum teh bersama.
Orang Belanda bilang “silahturami’
sambil berbincang soal ini anu itu.
kita pakai seragam kulit yang sama,
Biar yang jendral dan yang bukan
tidak terlihat berbeda.
nanti saya pesankan pisang goreng
untuk disantap rame-rame.
Kata Hj. Nganu, pisang goreng cap ‘jandangankang‘
paling enak untuk dinikmati.
Baru dilanjutkan lagi cakap-cakapnya,
soal undang-undang, negara, agama,
dan neraka juga jangan sampai kelewatan.
Biar hati lega dan tak ada dendam kesumat.
Bapak-bapak sekalian,tapi mohon maaf,
yang datang hanya undangan!
(yang culas, licik, munafik, keji, dan berhati kotor saja!)
supaya acara minum teh bersama ini tidak sia-sia..
yang jujur dan berhati bersih tak apa nonton tv di rumah.
jangan datang,
takut-takut yang imannya tidak kuat,
dari ulama malah jadi penjahat!
salam damai,
warga biasa.
Masih juga pernakan ondel-ondel dan kuda lumping
mana janjimu, kang?
Petang lalu kau janjikan aku sebuah rindu,
hingga bulan melintasi batas cakrawala
rindumu tak kunjung datang.
Aku diam saja.
Pekan lalu kau janjikan aku sumpah setia,
hingga musim hujan tergantikan,
setiamu tak kunjung datang.
Aku diam saja.
Dahulu kau janjikan imam di rumah ini,
hingga akad nikah tinggalah kenangan,
mataku masih saja lebam.
Aku diam saja.
Sebelum dahulu kau janjikan aku sebentuk cinta,
hingga tak ada lagi yang tersisa,
cinta hanyalah kedok sebuah iba.
aku masih diam.hanya bicara sedikit..
“mana janjimu, kang?”
hingga bulan melintasi batas cakrawala
rindumu tak kunjung datang.
Aku diam saja.
Pekan lalu kau janjikan aku sumpah setia,
hingga musim hujan tergantikan,
setiamu tak kunjung datang.
Aku diam saja.
Dahulu kau janjikan imam di rumah ini,
hingga akad nikah tinggalah kenangan,
mataku masih saja lebam.
Aku diam saja.
Sebelum dahulu kau janjikan aku sebentuk cinta,
hingga tak ada lagi yang tersisa,
cinta hanyalah kedok sebuah iba.
aku masih diam.hanya bicara sedikit..
“mana janjimu, kang?”
masihkah ada jalan?
Sayang,
bila masih ada waktu,
Maukah kau pulang ke palung hatiku?
aku tunggu di pelabuhan yang sama
di waktu senja menguning
dan semua melati merekah..
atau,
paling tidak
Masihkah ada jalan untuk pulang ke hatimu?
-gadismu-
bila masih ada waktu,
Maukah kau pulang ke palung hatiku?
aku tunggu di pelabuhan yang sama
di waktu senja menguning
dan semua melati merekah..
atau,
paling tidak
Masihkah ada jalan untuk pulang ke hatimu?
-gadismu-
setitik rindu
may 24th, 2006
00:28
dan sebuah rebahan diri
Seraut hening
kuletakkan di genangan malam
Sekotak senyap
kutitipkan di lekukan selimutmu,
di bawah bantalmu,
dan di balik jendela matamu
Berharap sepi ini lekas pergi..
Mungkin hanya setitik rindu
atau
memang hanya setitik rindu
00:28
dan sebuah rebahan diri
Seraut hening
kuletakkan di genangan malam
Sekotak senyap
kutitipkan di lekukan selimutmu,
di bawah bantalmu,
dan di balik jendela matamu
Berharap sepi ini lekas pergi..
Mungkin hanya setitik rindu
atau
memang hanya setitik rindu
sedikit saja
untuk kawan hati
di bawah senja langit yang sama..
senyummu,
cuma itu yang kupunya..
Sesimpul mungkin yang kumiliki..
Namun sanggup
hidupkan asa
yang telah lama padam.
gadismu,
flisha
di bawah senja langit yang sama..
senyummu,
cuma itu yang kupunya..
Sesimpul mungkin yang kumiliki..
Namun sanggup
hidupkan asa
yang telah lama padam.
gadismu,
flisha
senandung gerimis
may 23rd, 2006
03:46
dengarlah dengarlah,
di luar sana
riuh gemerincing katak menari
tubuh berputar putar
sambil dendangkan lagu hujan
katanya“jarang-jarang lihat pak tani
tersenyum bahagia”
“jarang-jarang lihat ibu tani
tertawa lepas”
“dan jarang-jarang lihat anak desa
bersiul-siul memakai putih merah”
katak masih menari-nari
diguyur hujan..
tik
tik
tik…
hujan lenyap.
semua pulang ke kubangan masing-masing.
hening seketika..
semoga besok sawah masih menghasilkan padi
dan hujan masih melahirkan senyuman..
03:46
dengarlah dengarlah,
di luar sana
riuh gemerincing katak menari
tubuh berputar putar
sambil dendangkan lagu hujan
katanya“jarang-jarang lihat pak tani
tersenyum bahagia”
“jarang-jarang lihat ibu tani
tertawa lepas”
“dan jarang-jarang lihat anak desa
bersiul-siul memakai putih merah”
katak masih menari-nari
diguyur hujan..
tik
tik
tik…
hujan lenyap.
semua pulang ke kubangan masing-masing.
hening seketika..
semoga besok sawah masih menghasilkan padi
dan hujan masih melahirkan senyuman..
kata bunda
May 19th,2006
kata bunda
mata adalah jendela hati
dan senyuman
adalah sebuah bahasa untuk berjuta makna
kata bunda
mata adalah jendela hati
dan senyuman
adalah sebuah bahasa untuk berjuta makna
“selamat pagi, Jakarta!”
JAKARTA yang katanya RAYA
may 18th, 2006 otw office
kukatupkan mataku rapat-rapat
saat kutemui jakarta pagi ini
karna harapan dan impian
tentang kebahagiaanhanya datang
saat kita memejamkan kedua kelopak jiwa ini..
Ting!
delapan lewat tiga puluh lima menit.
mataku terbuka.
pada saat yang bersamaan
tetap kulangkahkan kaki
dan harus kuhadapi Jakarta pagi ini..
Salam kalut
Warga biasa, Peranakan ondel-ondel
Saturday, September 26, 2009
perjuangan
May 17th,2006
01.00am
di sudut sebuah ruangan berjudul kamar
Sekelibat lelah
mengusik raga
Sekumpulan kisah
menyepi di ujung hari
Sebut saja malam,
walau beda waktu
hanya terlihat pada warna langit
Dan ada asa yang harus dipupuk
untuk sejuta makna di esok pagi
Maka,
mungkin tiba saatnya
kita harus memejamkan mata,
walau butuh perjuangan!
Selamat malam, karib hati..
Asa
Jika sebuah kata hati
menyepi di bawah purnama,
bersembunyi di balik matamu
dan menoreh luka lama,
maka siapakah yang dapat kau percaya..
bahkan asa pun tidak.
menyepi di bawah purnama,
bersembunyi di balik matamu
dan menoreh luka lama,
maka siapakah yang dapat kau percaya..
bahkan asa pun tidak.
Subscribe to:
Posts (Atom)